Wednesday, May 23, 2007

200 Tahun Raden Saleh


UNDANGAN TERBUKA BERKARYA
Pameran Lukisan - 200 Tahun Raden Saleh
ILUSI-ILUSI NASIONALISME
Jogja Gallery, Jalan Pekapalan No 7, Alun-alun Utara Yogyakarta
18 Agustus - 9 September 2007
Jogja Gallery, sejak di launching di Yogyakarta, 19 September 2006, telah menggelar pameran seni visual secara berkala. Pada penyelenggaraan pameran yang ke-14 kali ini, Jogja Gallery akan menggelar sebuah pameran lukisan sebagai sebuah penanda eksistensi 200 Tahun Raden Saleh dalam dunia seni, terutama seni rupa Indonesia. Jogja Gallery mengundang seluruh perupa di Indonesia yang tertarik untuk turut berpartisipasi dan merespon tema tersebut di atas. Berikut keterangan lebih detail.
Hal teknis yang perlu diperhatikan:
a. Pameran rencananya akan digelar tanggal 18 Agustus – 9 September 2007, di Jogja Gallery, Jalan
Pekapalan No 7, Alun-alun Utara Yogyakarta. Dengan kurator: Mikke Susanto.
b. Jogja Gallery telah mengundang khusus sejumlah perupa [ada sekitar 40 orang perupa] untuk
merespon tema ini. Namun demikian Jogja Gallery juga membuka undangan berkarya [proposal]
kepada semua perupa yang ingin terlibat dalam pameran ini.
c. Calon peserta pameran harap mempelajari abstraksi kuratorial yang kami lampirkan di bawah ini.
Data-data teks penunjang lainnya, seperti hasil riset dsb, bisa Anda dapatkan fotokopinya dengan
menghubungi langsung bagian pameran [Nunuk Ambarwati atau Puji Rahayu] di Jogja Gallery.
d. Proposal karya yang masuk, akan diseleksi oleh kurator [Mikke Susanto] dan manajemen Jogja
Gallery.
e. Media karya adalah 2 dimensi atau lukisan, maksimal ukuran 200 x 200 cm.
f. Bisa mengajukan lebih dari satu karya.
g. Proposal karya paling lambat diterima hari Senin, 25 Juni 2007. Dilengkapi dengan foto
karya yang hendak diajukan, konsep karya, data diri/biodata/CV terbaru, alamat/no kontak lengkap.
h. Keputusan hasil seleksi akan diumumkan Jogja Gallery melalui kontak langsung dengan perupa,
email, milis mau pun website, paling lambat tanggal 1 Agustus 2007.
i. Keputusan hasil seleksi tidak dapat diganggu gugat.
Informasi yang belum jelas, dapat ditanyakan pada pihak penyelenggara
(c.p. Nunuk Ambarwati 081 827 7073 atau Puji Rahayu 081 5787 60619).
Abstraksi Kuratorial
Meski pun masih terdapat polemik mengenai tahun kelahiran Raden Saleh itu sendiri; dari sebagian besar data yang ada, Raden Saleh dipercaya— lahir tahun 1807, tepat dua ratus tahun lalu. Ia tercatat lahir di Semarang Jawa Tengah dan kemudian melegenda menjadi pelukis perdana sekaligus pelopor seni lukis Indonesia. Jalan hidupnya sangat menarik, sebagai masyarakat biasa, pelukis istana Kerajaan Belanda dengan melakukan perjalanan ke beberapa negara selama bertahun-tahun, dan menjadi pelukis yang saat ini namanya tetap harum. Lukisan-lukisannya banyak menggambarkan suasana pemandangan, pertarungan binatang, potret para pembesar beberapa negara di Eropa dan di Indonesia, serta lukisan tentang perjuangan/ nasionalisme bangsa ini.
Perjalanan hidupnya yang sangat menarik tersebut, banyak mengilhami para perupa Indonesia. Selain dihormati karena kecerdasannya yang luar biasa, ia juga menjadi ikon seni Indonesia pertama yang berhasil mempengaruhi dan memperkenalkan bangsa ini kepada dunia luar. Wajar bila pada saat ini Raden Saleh kemudian dianggap menjadi kebanggaan bangsa. Ia, menurut peneliti Claire Holt, dianggap sebagai “ayah” bagi gerakan seni modern di Indonesia.
Salah satu lukisan yang hingga saat ini menjadi perbincangan dan sangat penting adalah Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857). Lukisan ini sampai saat ini dipajang di Istana Presiden Republik Indonesia. Lukisan ini banyak memberi inspirasi bagi banyak pengamat, karena berbagai alasan. Alasan tersebut misalnya mempertentangkan sikap dan nasionalisme Raden Saleh terhadap bangsa Indonesia yang sedang terjajah. Mengapa sosok Diponegoro digambarkan sama tinggi dengan orang Belanda? Alasan lain adalah bahwa dalam lukisan ini selain secara tematik mengarah pada tema nasionalisme, tetapi juga memberi petunjuk bahwa segala keterampilan yang dimiliki Raden Saleh ditumpahkan dalam karya tersebut. Lihat saja tema lukisan pemandangan, binatang, potret para pembesar serta lukisan potret dirinya masuk dalam karya ini. Sehingga sangat layak seandainya lukisan ini kemudian dapat melahirkan berbagai gagasan mutakhir sampai saat ini.
Dalam pameran ini kami mengajak para perupa ternama Indonesia untuk secara khusus mencermati lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro, bukan yang lain. Karena dengan lukisan ini semangat nasionalisme (oleh sebab itu pameran ini diselenggarakan pada bulan Agustus yang sakral bagi bangsa Indonesia), hendak diuji kembali, dikaji kembali dalam bentuk apa saat ini nasionalisme tersebut berjalan. Dalam beberapa hal, lukisan Raden Saleh ini juga memuat misteri yang tidak saja visual, namun juga dapat melahirkan lagi misteri dan ilusi-ilusi tentang berhagai hal yang lain. Para perupa berhak mengajukan berbagai ilustrasinya mengenai lukisan ini.
Di samping itu, dalam pameran ini direncanakan tampil beberapa lukisan Raden Saleh koleksi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. [Mikke Susanto]
Informasi ini dipublikasikan oleh:
Jogja Gallery [JG]
Jalan Pekapalan No 7, Alun-alun Utara, Yogyakarta
Telp. +62 274 419999, 412021, 7161188
Telp/Fax +62 274 412023
Email jogjagallery@yahoo.co.id
www.jogja-gallery.com



1 comment:

Anonymous said...

Sorry, but my great-granduncle Raden Saleh was NOT born in 1807. He was born in 1811 instead, in fact in May of 1811.

For further information please visit the web site of the Prince Raden Saleh Society at www.raden-saleh.org.