Thursday, June 18, 2009

Decorate the Era


Pameran tunggal lukisan karya Anang Asmara
Kurator Mikke Susanto
Jogja Gallery, Yogyakarta | 20 Juni - 5 Juli 2009

Kekuatan Batik dan Sosok Perempuan dalam Imajinasi Anang
Sejak berdiri pada bulan September 2006, ini merupakan kali ke-8 Jogja Gallery menyelenggarakan pameran tunggal, tercatat diantaranya: Hanafi, AT. Sitompul, Husin, Sujiwo Tejo, Mulyo Gunarso, Soeprapto Soedjono, Solichin dan sekarang Anang Asmara. Dengan berbagai kelebihannya mereka tampil berpameran solo. Bersama Sri Sasanti Gallery sebagai partner kerjasama dan Mikke Susanto sebagai kurator, Jogja Gallery kali ini menggelar karya-karya Anang Asmara dalam pameran tunggalnya yang menampilkan tema ‘Decorate the Era’, 20 Juni – 5 Juli 2009. Anang merupakan seniman yang konsisten dengan karya-karyanya hingga sekarang, bahkan tak jarang kami mengundangnya untuk mengikuti beberapa event pameran di Jogja Gallery.

Busana Jawa terutama batik dan sosok perempuan menjadi ciri khas karyanya. Kebaya, selendang dan aksesorisnya begitu indah melekat pada sosok yang dikaguminya. Melalui kekuatan imajinasi dan kreativitasnya Anang mengabadikannya dalam lukisan. Sebuah perjalanan dan pemikiran panjang tentunya untuk mengungkapnya ke bidang dua dimensional dengan teknik mixed media dan realisnya. Butuh waktu sekitar 2 tahun dia mempersiapkan pameran ini. Semua dilandasi atas kegelisahannya tentang perempuan desa yang hampir ditemuinya setiap saat.

Perjuangan RA. Kartini atas kesetaraan hak bagi perempuan, menurutnya jauh dari harapan mereka. Masih banyak ternyata perempuan Indonesia yang tidak mengenyam dunia pendidikan, bahkan sebagai seorang ibu rumah tangga pun masih banyak yang terabaikan. Sosok ini diungkapkan apa adanya, meski selalu ada kesan yang ditonjolkan pada setiap karya. Potongan figur dalam tampilannya memberikan pesan khusus dengan balutan kain batik khas busana Jawa. Keuletannya dalam tiap ungkap detail baik pada motif batik, draperi (lipatan kain), menjadi daya tarik karya-karyanya.

Melestarikan budaya Jawa adalah salah satu keinginan Anang. Keinginan ini dia padukan dengan keprihatinan perempuan desa yang ditemuinya. Maka terwujudlah karya kombinasi yang sebenarnya sudah awam kita lihat. Dimana biasanya perempuan Jawa yang sudah uzur selalu memakai kebaya, kain panjang [jarik], dan selendang untuk ke pasar, bepergian, bahkan dalam kesehariannya.

Kekhawatiran dan ancaman atas lestarinya budaya batik ini selalu terbias di benak Anang. Sama halnya dengan pudarnya makna dan fungsi atas sosok perempuan tua dan batik pada karyanya. Melalui karya-karyanya, Anang ingin mengusik hati dan pikiran kita, masihkah kita memiliki rasa cinta terhadap apa yang kita miliki dan kita banggakan selama ini? Tak ada kata terlambat tentunya, mari kita apresiasi karya ini dengan penuh cinta dan rasa memiliki apa yang patut kita miliki, sebelum semua pudar, sebelum semua hilang. Melalui pameran ini, semoga kehadiran karya-karya yang di pamerkan di Jogja Gallery bisa di apresiasi dengan baik oleh sesama perupa, pecinta seni, sahabat, kolega dan masyarakat pada umumnya.
Sukses dan selamat berpameran.
Yogyakarta, April 2009
Manajemen Jogja Gallery

Saturday, June 13, 2009

Ayo ke Pasar Sobo Alor!


PASAR SETIAP SABTU DI JOGJA GALLERY
Jogja Gallery [JG], sebuah galeri seni rupa terletak di lokasi strategis, yakni di nol kilometer kota Yogyakarta [tepatnya Alun-alun Utara] terinspirasi membuat pasar kaget, dimana kemudian kami juduli dengan ‘PASAR SOBO ALOR’. Pasar ini hanya berlangsung setiap Sabtu, mulai pukul 15.00 - 21.00 WIB. Rencananya kami akan menggunakan areal selasar, lobby, gazebo dan halaman depan kompleks Jogja Gallery, yang memuat 20 stand yang akan kami sediakan[baik untuk stand kuliner maupun non-kuliner] .
Nama pasar tiap Sabtu ini sendiri diilhami dari lokasi dimana kami berdiri, yakni Sobo, karena gedung yang ditempati Jogja Gallery saat ini merupakan bekas gedung bioskop Soboharsono. Gedung bioskop Soboharsono sangat familiar dengan penduduk kota Yogyakarta, berdiri dan berfungsi sejak jaman penjajahan Belanda [tahun 1929]. Arti kata 'Sobo' dalam bahasa Jawa adalah berkunjung, mengunjungi, atau bisa juga pergi ke suatu tempat. Maka diharapkan pasar ini nanti juga menjadi daya tarik dan tujuan utama masyarakat tiap akhir pekan untuk refreshing, belanja sekaligus mengapresiasi pameran di Jogja Gallery. Dengan penggunaan kata 'Sobo' itu sendiri, Jogja Gallery tidak ingin melupakan sejarah dan kenangan atas gedung bioskop Soboharsono. Sedangkan kata Alor, merupakan akronim dari Alun-alun Lor atau Alun-alun Utara, yang menjadi salah satu ikon kota Yogyakarta dan berdekatan dengan kompleks Alun-alun Utara itu pulalah pasar tersebut terselenggara.
Kami akan memulai event ini hari Sabtu, tanggal 20 Juni nanti bersamaan dengan acara pembukaan pameran tunggal seni lukis Anang Asmara, bertema 'Decorate the Era'. Sebagai penanda penyelenggaraan perdana, kami hanya akan menarik iuran Rp. 30.000,-/Stand/ Minggu.
Dengan fasilitas yang akan kami sediakan sebagai berikut:
- Air
- Listrik
- Space 2 x 3 m
- 2 Kursi dan 2 Meja
- Promosi/publikasi [brosur dan media online]
- Keamanan & Parkir
Pendaftaran Stand
Untuk itu, kami mengundang rekan dan kolega yang memiliki usaha yang unik, berbeda dari yang lainnya dan original untuk mengisi lowongan stand yang kami tawarkan. Pendaftaran lowongan stand kami buka selalu. Formulir pendaftaran dapat diambil di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan No 7, Alun-alun Utara Yogyakarta pada hari dan jam kerja [[Selasa-Sabtu, jam 09.00 – 17.00 WIB]. Hubungi Saudara Aji atau Saudari Atik. [Apabila melebihi quota, Jogja Gallery akan menyeleksi stand untuk mendapatkan kesempatan di lain waktu].

Informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Jogja Gallery [JG]

Jalan Pekapalan No 7, Alun-Alun Utara, Yogyakarta 55000, Indonesia
Phone +62 274 419999, 412021, 7161188
Phone/Fax +62 274 412023
Email [1] jogjagallery@ yahoo.co. id | [2] info@jogja-gallery. com
www.jogja-gallery. com