Saturday, October 03, 2015

Solichin si Pelukis Realis

Baca juga: 'Buku Sketsa Solichin' - http://nunukambarwati.blogspot.co.id/2015/08/buku-sketsa-solichin.html

Pernyataan seniman dari Solichin yang saya jumpai di timeline facebooknya, tanggal 2 Oktober 2015. Dia katakan, dalam melukis realis 3 hal penting yang saya selalu perhatikan saat melukis:
1. Proporsi
2. Arah pengarsiran
3. Intensitas gelap terang (tones)


Bila Proporsi tidak pas... Saya jamin 1000000 % lukisan atau drawing saya tidak akan mirip dengan obyek asli. Proporsi yang pas cuma bisa didapat dari proyektor, grid, pantograph atau jiplak alias ngeblat. Untuk bermain kira-kira pasti akan berpeluang meleset. Kecuali mata kita sudah dilatih jadi proyektor alami. Bila arah arsiran atau arah memainkan kuas kurang luwes... drawing atau lukisan saya akan kaku. Bila tones atau intensitas gelap terang kurang pas, maka volume obyek drawing atau lukisan saya akan kacau. Ini pendapat saya yang tidak pernah sekolah seni.

'Smoking Old Man'
Oil on canvas
120 x 150 cm
'African Girl'
Charcoal on paper
79 x 109 cm


Foto-foto diambil dari https://www.facebook.com/solichin.totok?fref=ts

Berikut ini foto-foto hasil kunjungan saya ke studio Solichin di Monggang Kidul, Bantul (Minggu, 19/10/2015).

Solichin saya minta demo melukis. Pengen intip cara atau teknik melukis realisnya dia. Dan dia sama sekali tidak keberatan untuk berbagi ilmu pada siapapun yang mau belajar.
Biasanya Solichin mencari obyek yang bagus melalui internet. Salah satunya foto anak perempuan ini. Di studionya pun ia sudah mencetak berlembar-lembar foto untuk dia buat lukisannya.

Ini adalah sebagian peralatan melukisnya. Biasanya setelah proses arsir dilanjutnya dengan teknik dussel (atau bahasa mudahnya ngusek-usek). Solichin memodifikasi sendiri kuas-kuas yang membantunya mencapai hasil dussel yang ia inginkan. Seperti bisa kita lihat, itu hanya sejumput kapas yang diselotip dan lidi sebagai tangkainya. Menurut dia, kapas kualitas bagus sangat berpengaruh pada hasil dussel yang ia kerjakan.

Salah satu karya yang sedang ia kerjakan. Ukurannya 70 x 90 cm, menggunakan kertas manila dan pensil conte (arang). Menurut Solichin, ia bisa merampungkan karya seperti ini dalam 2-3 hari saja. Kalau kelamaan jenuh juga katanya. Karya seperti ini sudah banyak peminatnya dan sudah siap siapa pembelinya :)

Karya-karyanya sudah banyak sekali. Sampai digulung-gulung karena tidak memiliki tempat penyimpanan yang layak dan hidup berpindah tempat beberapa kali. Kadang ia sedih karena karya-karya yang ia buat hanya tergeletak berdebu atau rusak karena kondisi penyimpanan.

No comments: